Keadaan ketika jantung sebagai pompa tidak mampu memompa darah lagi/berkurang kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan untuk metabolisme jaringan.
Etiologi
- COPD
- ASD dan VSD
- Faktor eksternal
- Alkohol dapat berefek secara langsung pada jantung, menimbulkan gagal jantung akut maupun gagal jantung akibat aritmia (tersering atrial fibrilasi). Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan kardiomiopati dilatasi (penyakit otot jantung alkoholik). Alkohol menyebabkan gagal jantuPatng 2 – 3% dari kasus. Alkohol juga dapat menyebabkan gangguan nutrisi dan defisiensi tiamin. Obat – obatan juga dapat menyebabkan gagal jantung. Obat kemoterapi seperti doxorubicin dan obat antivirus seperti zidofudin juga dapat menyebabkan gagal jantung akibat efek toksik langsung terhadap otot jantung
- Gagal Jantung Kiri
Pada keadaan normal selalu terdapat sisa darah di rongga ventrikel pada akhir sisitol. Dengan berkurangnya curah jantung pada gagal jantung, maka pada saat akhir sistol terdapat sisa darah yang lebih banyak dari keadaan normal fada fase diastole berikutnya maka sisa darah ini akan bertambah lagi dengan darah yang masuk ke ventrikel kiri, sehingga tekanan akhir sistol lebih tinggi dengan berjalannnya waktu aka nada bendungan di atrium kiri. Tekanan darah di atrium kiri yang pada keadaan normal berkisar antara 10-12 mmhg akan meninggi karena bendungan tersebut. Hal ini akan diikuti peninggian tekanan darah di vena pulmonalis dan di pembuluh darah kapiler paru-paru. Ketika ventrikel kanan yang masih sehat memompa darah terus sesuai dengan jumlah darah yang masuk ke atrium kanan, maka dalam waktu cepat tekanan hidrostatik di kapiler paru-paru akan menjaid begitu tinggi, sehingga melampui 18 mmHg dan terjadilah transudasi cairan dari pembuluh kapiler paru.Pada saat tekanan di arteri pulmonalis dan arteri bronchialis meninggi terjadi pula transudasi di jaringan interstisial bromchus. Jaringan tersebut menjadi edema dan hal ini akan mengurangi besarnya lumen bronchus, sehingga laliran udara menjadi terganggu. Pada keadaaan ini suara pernafasan menjadi berbunyi pada saat ekspirasi, terdengar suara bising ekspirasi dan fase ekspirasi menjadi lebih panjang. Keadaaan ini dikenal sebagai asma kardial. Suatu fase permulaan gagal jantung.bila tekanan di kapiler makin tinggi, maka cairan transudasi ini akan bertambah banyak. Cairan ini mula-mula akan masuk ke dalam saluran limfatik dan kembali ke peredaran darah. Namun bila manaa tekanan hdrostatik kapiler paru sudah diatas 25 mmHg, maka transudasi cairan akan menjadi lebih banyak , dan saluran limfatiktidak cukup untuk menampungnya. Cairan tersebut akan tertahan di jaringan interstitial paru-paru dan suatu saat akan memasuki alveoli.Dengan terjadinya edema interstitial, maka pergerakan alveoli akan terganngu sehingga prosses pertukaran udara juga terganggu. Penderita kana merasa sesak nafas disertai nadi yang cepat. Bila transudasi sudah masuk ke rongga alveoli, terjadilah edema paru dengan gejala sesak nafas yang hebat, takikardi, tekanan darah yang mneurun, dan kalau tidak dapat di atasi maka kemudian akan diikuti syok. Syok ini disebut syok kardiogenik, dimana tekanan diastole menjadi sangat rendah, sehingga tidak mampu lagi memberikan perfusi cukup pada otot-otot jantung. Keadaaan ini akan memperburuk kondisi otot jantung dengan timbulnya asidosis otot jantung, yang selanjutnya akan mengakibatkan daya pompa otot jantung menjadi lebih buruk lagi.
- Gagal Jantung Kanan
Pada keadaan gagal jantung kanan akut karena ventrikel kanan tidak bisa berkontraksi dengan optimal, terjadi bendungan di atrium kanan dan vena kava superior dan inferior. Dalam keadaan ini gejala edema perifer, geljala hepatomegali, splenomegali belum sempat terjadi, tetapi yang mencolok adalah tekanan darah yang menurun dengan cepat sebab darah balik berkurang.Pada gagal jantung kanan yang kronis, ventrikel kanan pada saat sistol tidak mampu memompa darah keluar, sehingga seperti pada gagal jantung kiri pada saat berikutnya tekanan akhir diastolventrikel kanan akan meninggi. Dengan demikian maka tekanan di atrium kanan juga akan meninggi an hal ini akan diikuti bendungan darah di vena kava superior, vena cava inferior serta seluruh system vena. Hal ini secara klinis dapat dilihat engan adanya bendungan di vena jugularis eksterna, vena hepatica (sehingga menimbulkan hepatomegali) dan juga terdapat bendungan di vena-vena perifer, dengan demikian tekanan hidrostatik di pembuluh kapiler akan meningkat melampui tekanan koloid osmotic, maka terjadilah edema perifer.
- Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung kiri dalam jangka panjang dapat diikuti dengan gagal Jantung kanan, demikian pula gagal jantung kanan dalam jangka panjang dapat diikuti gagal jantung kiri. Bilamana kedua gagal jantung tersebut terjadi pada saat yang sama maka kejadian ini disebut gagal jantung kongestif.
source : youtube (Perawat Indonesia Cerdas)
Gejala Klinis
- Gagal jantung kiri
- Dispnea
- Batuk
- Kelelahan
- Nyeri dada
- Gagal jantung kanan
- Pembengkakan kaki
- Dispnea
- Hepatomegali
- Non farmakologi
- Diet
- Berhenti Merokok
- Farmakologi
- Vasodilator
- Beta bloker
- ACE inhibitor
- Antagonis angiostensin 2
0 komentar:
Posting Komentar