Kamis, 20 Oktober 2016

ASD (Atrial Septal Defek)

DefinisiASD adalah terdapatnya hubungan antara atrium kanan dengan atrium kiri yang tidak tertutup oleh katup.



Etiologi
Penyebabnya belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian ASD. Faktor tersebut diantaranya adalah :
  • Faktor Prenatal
    • Ibu menderita rubella
    • Ibu alkoholisme
    • Umur ibu lebih dari 40 tahun 
  • Faktor genetik
    • Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan
    • Ayah atau ibu menderita penyakit jantung bawaan
    • Kelainan kromosom terutama pada sindrom down
Klasifikasi
Berdasarkan letak lubangnya, ASD dibagi dalam 3 tipe :
  • Ostium secundum, merupakan tipe ASD yang sering terjadi. Kerusakan yang terjadi terletak pada bagian tengah septum atrial dan fossa ovalis.
  • Ostium primum, kerusakan terjadi pada bagian bawah septum atrial.
  • Sinus venosus, kerusakan terjadi pada bagian atas septum atrial, didekat vena besar.
Gambaran Klinis
ASD ini sering tidak terdeteksi sampai dewasa karena biasanya asimptomatik dan tidak memberikan gambaran diagnosis fisik yang khas.
Sesak nafas dan rasa capek merupakan keluhan awal, kemudian diikuti dengan infeksi yang berulang.

Penatalaksaaan


  • Medikamentosa: pada DSA yang disertai gagal jantung, diberikan digitalis atau inotropik yang sesuai dan diuretik. Profilaksis terhadap endokarditis bakterial tidak terindikasi untuk DSA, kecuali pada 6 bulan pertama setelah koreksi dengan pemasangan alat protesis. 
  •  Penutupan tanpa pembedaan: hanya dapat dilakukan pada DSA tipe sekundum dengan ukuran tertentu. Alat dimasukkan melalui vena femorl dan diteruskan ke DSA. Terdapat banyak jenis alat penutup (occluder) namun saat ini yang paling banyak digunakan adalah AS0 (Amplatzer Device Occluder). Keuntungan penggunaan alat ini adalah tidak perlunya operasi yang menggunakan cardiopulmonary bypass dengan segala konsekuensinya, rasa nyeri minimal dibanding operasi, serta tidak adanya luka bekas operasi. 
  • Penutupan dengan pembedahan: dilakukan apabila bentuk anatomis DSA tidak memungkinkan untuk dilakukan pemasangan alat. Pada DSA dengan aliran pirau kecil, penutupan defek dengan atau tanpa pembedahan dapat ditunda sampai usia 5-8 tahun bila tidak terjadi penutupan secara spontan. Pada bayi dengan aliran pirau besar, pembedahan/intervensi dilakukan segera bila gagal jantung kongestif tidak memberi respon memadai dengan terapi medikamentosa.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.