Rabu, 01 Februari 2017

Potensial Aksi pada Sel Saraf

Potensial aksi adalah kelanjutan dari potensial berjenjang. Potensial sial berjenjang yang tenaga nya kuat akan menghasilkan potensial aksi yang bisa menyebabkan kontraksi otot atau penyaluran informasi ke sel saraf lainnya.

Tidak seperti potensial berjenjang, potensial aksi terus menyalurkannya tanpa kehilangan ambang atau kekuatannya. Potensial aksi dimulai dari axon hillock karena memiliki nilai ambang yang terendah. Potensial aksi terjadi apabila ada pembukaan saluran berpintu Na secara voltase yang lebih dari 1 akan menyebabkan keadaan dalam sel menjadi lebih positif/depolarisasi, pada saat depolarisasi mencapai potensial ambang (-50mV) akan terjadi depolarisasi secara eksplosif hingga mencapai +30mV. Lalu secara cepat terjadi penurunan drastis sehingga terjadi hiperpolarisasi (keadaan lebih negatif daripada polarisasi, bisa mencapai -80mV) untuk beberapa saat dan akan kembali normal ke potensial istirahat.


Potensial aksi ini berjalan dari axon hillock hingga menuju ke ujung axon melalui 2 cara, 1) merambat sepanjang akson. 2) berloncatan sepanjang akson.
Potensial aksi juga memiliki periode refrakter, yaitu sel yang sudah dilewati oleh potensial aksi tidak akan dilewati kedua kalinya. Contohnya kita analogikan pada saat menonton pertandingan sepak bola di stadion. Penonton akan mulai berdiri (fase potensial aksi naik) lalu duduk kembali (fase turun potensial aksi) dan akan menyalur ke penonton kesampingnya hingga memutari stadion. Tetapi saat sudah sampai ke penonton yang pertama berdiri, dia tidak akan berdiri lagi.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.