Jumat, 19 Januari 2018

Rubella

Rubella
Definisi
Rubela atau disebut juga German measles atau 3-days measles merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus rubela. Virus rubela mempunyai efek teratogenik jika mengenai ibu hamil terutama pada minggu-minggu awal kehamilan.

Etiologi
Infeksi rubela disebabkan oleh RNA single-stranded virus, spesies satu-satunya dari genus Rubivirus yang termasuk famili Togaviridae. Virus rubela relatif tidak stabil dan dapat diinaktivasi oleh pelarut lemak, pH ekstrem, panas, amantadin, tripsin, formalin, dan sinar ultraviolet, tetapi relatif stabil dalam suhu dingin. Virus rubela berselaput lemak dan mempunyai 3 struktur protein.

Transmisi
Penularan virus rubela disebarkan melalui droplet yang masuk melalui traktus respiratorius kemudian memasuki kelenjar limfe servikal dan menyebar secara hematogen

Patogenesis
Setelah terjadi infeksi, virus bereplikasi dalam epitel saluran napas lalu menyebar ke kelenjar limfe regional. Viremia terjadi pada 10-17 hari setelah infeksi. Virus keluar dari  nasofaring mulai kira-kira 10 hari setelah infeksi dan dapat dideteksi sampai 2 minggu setelah timbul ruam.

Manifestasi klinis
Gejala adanya infeksi virus rubela dimulai pada 2-3 minggu setelah terpapar virus, dapat berupa malaise, demam, sakit kepala, pilek, konjungtivitis yang tejadi sekitar 1-5 hari sebelum timbulnya ruam. Ruam bersifat scarletiniform yang terasa sedikit gatal berbentuk makulopapula yang mulai timbul di wajah dan belakang telinga, menyebar ke bagian tubuh lain dalam 1-2 hari. Ruam akan menghilang dalam 5-7 hari setelah onset kemudian diikuti limfadenopati servikal.

Diagnosis
Terdapatnya infeksi virus rubela ditegakan berdasarkan tes serologi akan  didapatkan peningkatan antibodi IgM yang mencapai puncak pada 7-10 hari setelah onset penyakit, akan menurun selama 4 minggu, dan harus diulang 2-3 minggu kemudian. Peningkatan IgG perlahan tapi akan bertahan seumur hidup

Komplikasi
Ketika seorang perempuan terinfeksi rubella virus pada waktu dia hamil, maka kemungkinan untuk virus tersebut menginfeksi janin dapat meningkat sampai 90%. Dampak yang diberikan pada janin yang diberikan nantinya dikenal sebagai Congenital Rubella Syndrome (CRS) yang meliputi gangguan pendengaran (beberapa kasus mencapai ketulian sejak lahir), defek jantung yaitu stenosis pulmonalis, dan katarak. Selain itu, infeksi rubella pada janin dapat menyebabkan autism, diabetes mellitus, dan thyroid disfuntion.
Terapi
Infeksi virus rubela bersifat ringan dan self-limited. Tidak ada terapi spesisfik untuk SRK. Terapi yang diberikan hanya suportif bergantung pada jenis kecacatan yang ada. Pada wanita hamil yang terinfeksi virus rubela, maka  usia kehamilan harus ditentukan beserta status imunitasnya.

Sumber:
Buku Ajar Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Sagung Seto
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.