Rabu, 07 Maret 2018

Ruptur Tendon Achilles


Ruptur Tendon Achilles
Definisi
Tendon achilles adalah tendon yang paling kuat dan paling besar dalam tubuh manusia yang panjangnya 15cm yang dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian strukturnya mengumpul dan melekat pada bagian tengah-belakang tulang calcaneus.
Etiologi
  • Bisa disebabkan seperti arthritis
  • Cedera dalam olahraga, seperti melompat dan berputar pada olahraga badminton, tenis, basket, sepak bola dan rugby.
  • Trauma benda tajam dan tumpul
  •  Obesitas

Tanda dan Gejala
  •  Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belakang pergelangan kaki atau betis seperti adanya rasa sakit pada tendon achilles.
  • Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan merasakan adanya kelemahan yang luas pada serat protein kolagen yang mengakibatkan robeknya sebagian serat atau seluruh serat tendon
  • Depresi di tendon
  • Tumit tidak bisa digerakkan turun naik

Predisposisi
Ruptur tendon achilles biasanya terjadi pada pria sehat berusia antara 30 dan 50 tahun yang tidak memiliki cedera atau masalah pada kaki yang terkena sebelumnya. Kebanyakan kerusakan Achilles terjadi di kaki kiri dalam substansi tendoachilles, kira-kira 2-6 cm di atas insersi tendon calcanealis. Mekanisme yang paling umum dari cedera termasuk fleksi plantar tiba-tiba, dorsiflexi tiba-tiba dari kaki, dan dorsofleksi yang terlalu keras dari kaki yang plantar fleksi. Populasi lain yang berisiko untuk ruptur tendo Achilles adalah orang dengan kondisi buruk, orang-orang lanjut usia, pengguna antibiotik fluorokuinolon dan kortikosteroid, dan orang dengan latihan yang berlebih.



Patofisologi
Ruptur tendon achilles biasanya terjadi akibat perubahan posisi kaki secara tiba-tiba atau mendadak dalam keadaan dorsofleksi maksimal sehingga terjadi kontraksi mendadak otot betis dengan kaki terfiksasi kuat kebawah dan diluar kemampuan tendon achilles untuk menerima suatu beban.

Pemeriksaan
Bisa dilakukan beberapa tes :
  •  Thompson tes
  • MRI|
    MRI dapat digunakan untuk membedakan pecah lengkap dari degenerasi tendon Achilles, dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis, tendinosis, dan bursitis.
  •  Foto Rontgen: digunakan untuk melihat tendon yang rusak pada bagian otot tubuh

Penatalaksanaan
Bedah Intervensi
Terdapat kontroversi mengenai apakah terlebih dahulu dilakukan tindakan konservatif atau langsung dengan rekonstruksi pada tendon yang ruptur. Terdapat manfaat dan risiko yang berbeda untuk setiap pendekatan. Pasien dengan terapi nonoperatif memiliki resiko re-rupture sekitar 3 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang diobati dengan operasi, namun pasien memiliki risiko minimal untuk komplikasi lainnya. Tercatat komplikasi akibat perbaikan bedah terbuka termasuk infeksi dalam (1%), fistula (3%), nekrosis kulit atau tendon (2%), rerupture (2%), dan komplikasi kecil lainnya. 


Share:

Mallet Finger/Baseball Finger


Mallet Finger
Definisi
Mallet finger adalah deformitas dari jari yang disebabkan oleh kerusakan pada tendon ekstensor jari. Biasanya disebabkan oleh bola atau benda lain yang mengenai ujung jari atau jempol dengan kekuatan yang besar untuk menekunya, kekuatan dari benda tersebut dapat membuat jari tertekuk dan memutuskan tendonnya, akibatnya ujung jari tidak bisa diluruskan.

Tanda dan Gejala
Mallet finger biasanya ditandai dengan ia tidak bisa meluruskan jarinyanya sendiri. Pada jari biasanya terdapat rasa nyeri, bengkak, dan memar, bahkan terkadang dapat mengenai pembuluh darah yang ditandai dengan adanya darah terkumpul dibawah kuku. Kuku juga bahkan bisa terlepas dari letaknya.


Diagnosis
Bisa dilihat dari gejala klinisnya, yaitu berupa jari yang tertekuk tidak bisa diluruskan kembali. Atau juga bisa dilakukan pemeriksaan X-ray.

Penatalaksanaan
Mayoritas dari mallet finger bisa diobati tanpa operasi. Bisa menggunakan es, dan jari di elevasi. Atau biasanya dengan metode RICE (Rest, Ice/Imobility, Compression, Elevation). Bisa juga dgunakan splint atau gips, dengan tujuannya adalah untuk menjaga ujung jari tetap lurus sampai tendon sembuh. Splint biasanya akan dipakai full-time selama 8 minggu.
Pembedahan bisa dilakukan jika ada fragmen tulang yang terlepas, bisa dilakukan tatalaksana berupa pemasangan pin, kabel, atau sekrup kecil digunakan untuk mengamankan fragmen tulang




Share:
Diberdayakan oleh Blogger.